JAMBI -GEMURUHNEWS.COM, Satu dari 24 penghuni lembaga permasyarakatan kelas anak (LPKA) di Kabupanten Batang Hari, Provinsi Jambi yang kabur beberapa hari lalu kembali berhasil diciduk.
“Tim gabungan kembali mengamankan penghuni lapas yang kabur atas nama Fransiskus oleh Tim Gabunga Polda Jambi,” ujar Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Kaswandi Irwan, Selasa (30/11/21).
Ia menjelaskan, penangkapan itu saat adanya laporan dari warga. Berbekal informasi itu, ia mengatakan pihak petugas dengan gerak cepat dan terukur langsung mengamankan pelaku di TKP.
“Info awal dari warga bahwa Fransiskus tengah mau menyetop kendaraan,” tuturnya.
Menurutnya, dari 24 tahanan yang kabur hingga saat ini masih ada lima orang tahanan yang masih buron atau DPO. Ia berharap pelaku kembali segera menyerahkan diri.
Kemudian secara rinci, ia menyebut nama pelaku yang saat ini masih berkeliaran yakni Dedek Armanto, Joko Purnomo, Rikhi Evalino, Mat Tarjamin dan Sodikun .
“Mereka semua masih dalam pengejaran petugas. Kemudian kita minta masyarakat bisa memberikan infor jika ada menemukan pelaku yang saat ini masih kabur,” tukasnya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan tahanan Polres Batanghari dari Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Klas II B di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi yang kabur.
Kepala Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Wilayah Jambi, Muhammad Jahari Sitepu membenarkan informasi tersebut. Sebanyak 24 tahanan Polres Batanghari tersebut ternyata tidak dijaga sama sekali penjagaan.
Menurutnya, setelah pihaknya mendapatkan informasi dari tahanan yang sempat menyerahkan diri di P2U atau tepatnya depan pintu masuk LPKA Klas II B.
Saat itu, pihak anggota LPKA mengetahui adanya tahanan kabur langsung mengkonfirmasi ke pihak Kalapas.
Selanjutnya.
Menurutnya dari keterangan tahanan, sebelum kabur awalnya mereka di dalam blok membuka jendela. Setelah terbuka, satu orang tahanan keluar sambil mengecek suasana.
Tidak hanya itu, dia juga menemukan kunci gembok sel tahanan dan langsung membuka pintu besi yang berlapis.
“Jadi saat terbuka pintu tahanan dan pintu besi yang berlapis-lapis, para tahanan langsung kabur melarikan diri,” ucapnya.
Jahari menambahkan, dari pengakuan tahanan yang diketahui bernama Harahap, sempat ada ancaman tahanan lain dalam blok, jika tidak kabur.(Harus.id)






