Masalah Batubara Terkesan di Diskreditkan oleh Pemprov Jambi dengan Menitikberatkan pada Persoalan Angkutan Saja

Nasional316 Dilihat

 

HARUS.ID, Jambi — Jamhuri, Ketua LSM Jambi ikut mengomentari carut marutnya persoalan angkutan transportasi batu bara di Jambi akhir-akhir ini banyak meninbulkan kritikan dari berbagai pihak.

Untuk mengatasi persoalan itu, sebelumnya dalam rapat pembahasan jalur batu bara pada 15 November 2021 kemarin Pemerintah Provinsi Jambi sepakat akses transportasi batu bara dialihkan melalui jalan Bajubang – Tempino tembus Lingkar Selatan.

Namun menurut Jamhuri, rapat pembahasan masalah Batubara terkesan di diskreditkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi dengan menitikberatkan pada persoalan angkutan saja, dan itu bukanlah solusi karena belum menyentuh substansi persoalan yang sebenarnya.

“Kesannya Pemerintah Provinsi Jambi tidak mau jujur dan/atau lupa kalau telah gagal melakukan penegakan hukum sebagaimana amanat Pasal 5 Peraturan Daerah Nomor : 13 tahun 2012 tentang Pengaturan Pengangkutan Batubara dalam Provinsi Jambi,” sebutnya, Jum’at (19/11/21).

Dia menilai, pembahasan rapat itu terkesan mengesampingkan nasib para Sopir, yang upahnya hanya cukup untuk beli sepiring lontong, dan tidak dipernah dibahas tentang realisasi jalan khusus batu bara sebagaimana amanat Pasal 5 ayat (2) Peraturan Daerah dimaksud.

Padahal seharusnya Gubernur membahas persoalan tidak hanya sebatas tentang angkutan, tapi coba kaji tentang Dana Reklamasi, CSR, Lifting Batubara itu sendiri kalau perlu lakukan Audith Khusus.

Pertanyaannya, kata pria yang biasa akrab dikalangan wartawan ini seberapa besar batubara memberikan Kontribusi kepada Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jambi, tidak ada dalih kalau penarikan pajaknya ditarik oleh pihak Pemerintah Pusat dan sejauh mana kesepakatan rapat dimaksud dapat dijadikan jaminan menyelesaikan masalah?

Tidak ada gunanya menyandang nama besar sebagai penghasil Sumber Daya Alam tapi tidak memberikan kontribusi kepada kesejahteraan masyarakat. Mirif – mirif Management balon, melambungnya tinggi isinya Kosong dan hanya mampu membawa mata sampai pada suatu pandangan yang tak akan pernah tercapai bahkan oleh sipemegang kendali itu sendiri setelah tali kendalinya putus sang balonpun hanya bergantung pada angin bahkan tak tahu akan jatuh dimana dan ataukah akan pecah diudara karena gesekan panas?

Sebelumnya, dalam rapat pembahasan jalur transportasi batu bara bermasa steakholder di Jambi, Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, jalur angkutan batu bara akan menggunakan jalur Bajubang -Tempino terus ke Pall X dan Lingkar Selatan.

“Jalur yang tadinya padat di ruas Mendalo-Muarabulian dan juga yang selama ini sudah banyak korban di situ. Kita alihkan dan disepakati oleh Kapolda ke Tempino dan Bajubang. Dan nantinya jalur itu berada di Lingkar Selatan,” sebutnya.

“Kemudian selanjutnya dalam rapat itu disepakati perihal tonase kendaraan yang juga disepakati oleh para sopir angkutan batu bara yang turut hadir pada rapat itu,” ungkap Al Haris dalam rapat koordinasi solusi permasalahan mobilitas batu bara di Provinsi Jambi.

Penulis: Redaksi

Tinggalkan Balasan