BIAK, PAPUA- GEMURUHNEWS.COM Aristoteles Kepala Unit Pelayanan Teknis Daerah Dinas Kehutanan Kabupaten Biak Numfor mengatakan, Dinas Kehutanan telah naik status menjadi UPT pada tahun 2017, dan telah diberikan kepercayaan oleh Negara untuk menjaga dan melestarikan hutan dengan 3 kewajiban.
“Pekerjaan kami adalah mengelola sumber daya hutan, ada tiga hal yang wajip kami kelola, yang pertama, kami mengelola hasil hutan kayu, 2, mengelola hasil hutan bukan kayu,dan 3, kelola jasa lingkungan, tiga aspek ini harus melekat dan tidak boleh kita tinggalkan, Ekonomi bagus, sosial bagus, dan lingkungan harus praktis tiga hal ini wajip, ini yang menjadi tujuan utama UPTD Kehutanan di Biak dan di Papua dan seluruh Indonesia,” ungkapnya pada kabar daerah, senin (03/02/2020)
“Kita harus bisa berhasil menyelamatkan lingkungan, harus berhasil mengelola konflik sosial untuk menjadi lebih aman, dan harus mampu untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” tambahnya.
Ia mengaku Dinas kehutanan telah lakukan upaya peduli lingkungan dengan menjaga hutan.
“Salah satu usaha yang dilakukan oleh kepala UPTD Kehutanan Kabupaten Biak Numfor adalah peduli lingkungan terutama hutan, hutan kita ini harus dijaga, karena memberikan dampak yang baik bagi manusia karna setiap pohon itu akan mengeluarkan oksigen bagi manusia, dan tumbuhan lainnya.
Kalau kita babat habis hutan kita ini maka semua jenis tumbuhan yang kita tanam akan mati dikarenakan suhu yg melonjak tinggi, kalau suhu naik 40°celsius, tanaman rica, jagung,jahe dan lainnya akan mati,” akuinya
Ditambahkan lagi Kepala UPTD “Perlindungan hutan adalah hak kami dan sudah menjadi tugas kami, sehingga saya menghimbau kepada masyarakat agar turut menjaga dan melestarikan hutan kita ini apalagi dibiak ini tdk luas hanya pulau kecil, jadi kalau kita menebang pohon secara sembarangan akan berdampak pada kehidupan kita, dan spesies lainnya.
Selain itu katanya Dinas kehutanan telah melakukan upaya reboisasi.
“Bukan hanya itu kami juga berupaya menanam kembali hutan yang telah hilang sebagai bentuk upaya, kami lakukan reboisasi atau penanaman ulang dengan menggunakan bibit yang telah kami siapkan, kegiatan yang kami lakukan hingga kini bisa dirasakan oleh masyarakat biak pada umumnya,” Kata Aristoteles.
“Kami juga mempunyai fungsi pengelolahan hutan dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada seperti di Sepse Biak Timur dengan sumber daya alam hutan dan telaga, itu sudah kami lakukan,
Untuk telaga biru itu sendiri semua fasilitas pendukung itu kami yang siapkan kami yang sumbang dan akan menjadi daya tarik wisata.
Telaga biru itu merupakan bagian dari tupoksi kami sehingga saya menjadikan itu sebagai tempat wisata yang saat ini banyak pengunjung baik dari dalam Daerah maupun luar Daerah,” imbuh Kepala UPTD Biak
Lanjut kepala UPTD Biak dengan melihat potensi wisata dirinya telah melakukan konservasi. “Untuk pertama kali saya melakukan konservasi atau pengenalan lingkungan hutan, saya menemukan bahwa ada obyek wisata yang sangatlah bermanfaat bagi Masyarakat Kampung, karna akan menamba penghasilan, sedangkan untuk telaga biru itu sendiri saya yang bangun dari awal, semua yang berhubungan dng keindahan telaga tersebut itu saya yang buat,” lanjutnya.
Selain perintah Provinsi kata Aristoteles hal itu dilakukan untuk melindungi hutan karena banyak tempat wisata yang wajib dilindungi.
“Ada juga yang kami buat di kali Ruar Jln Bosnik Raya disitu kami buat jembatan masuk ke tanaman mangrof, hal ini saya lakukan agar mempermuda masyarakat. Semua kegiatan yang kami lakukan ini diperintah langsung oleh Propinsi dan ini bukan proyek, bagian ini sudah menjadi tugas dan fungsi kami,” tuturnya.
Dari hasil konservasi ditahun 2020 ini, saya melihat bahwa didaerah biak barat itu sendiri terdapat telaga dengan tiga warna air atau (telaga tiga warna), ini yang menjadi alasan kami untuk terus bekerja melestarikan kehindahan alam biak, dan masuk dalam program pelestarian lingkungan, sehingga saya menghimbau kepada masyarakat kita di Biak agar kita bersama-sama menjaga dan melestarikan hutan demi anak cucu kita” Ujar Kepala UPTD Kehutanan Biak Bpk Aristoteles diruang kerja.
(Penulis : Heri)