INHU-GEMURUHNEWS.COM, Diminta pihak dinas terkait segera melakukan proses sidak ke lapangan dilokasi Pekerjaan pembangunan jembatan beton yang diduga hanya asal jadi saja ,Pada akhirnya dapat merugikan kualitas dan ketahanan bangunan, Padahal dana yang digunakan sangat besar mencapai ratusan juta rupiah , Namun hasil tidak sesuai yang diinginkan. Jembatan beton dibangun dengan menuangkan beton ke dalam bentuk yang diinginkan. Beton merupakan bahan konstruksi yang kuat menahan tekanan tinggi, sehingga sering digunakan untuk membuat jembatan.15/1/2025.
Beda halnya dengan keberadaan bangunan jembatan beton Desa Sungai Kuning Benio Kec. Inhu ( Indra Giri Hulu) Riau, yang telah dibangun dengan menggunakan dana anggaran ADD milik desa dengan Volume : 6 M X 3,5 M X 2 M dengan biaya Rp . 143.675 000, Namun faktanya bangunan tersebut terkesan amburadul & diduga bangunan tersebut asal jadi saja tidak sesuai dengan dana yang di anggarkan,!
Diminta ketegasan pemerintah pihak dinas terkait segera melakukan tindakan tegas, Lembaga Badan Penelitian Aset Negara (LAI), Ketika melakukan investigasi ke lokasi bangunan, kemudian dilakukan penelitian ternyata ditemukan sebuah kejanggalan seperti:
Ketika melakukan penimbunan hanya menggunakan abu boeler dari sawit, Selain intu juga ditemukan galian paret yang lebarnya tidak sesuai & pada akhirnya ketika Ari mengalir deras mengakibatkan tanah di sekitar jembatan menjadi longsor.
Akan tetapi bukan hanya sekedar itu saja namun, Ketika tanah tersebut longsor ternyata mengakibatkan sebuah rumah disamping jembatan mengalami roboh, Pada akhirnya mengakibatkan kerusakan lingkungan masyarakat milik ibu Martini umur 56 tahun, yang mana ibu Martini adalah wanita yang sudah lansia & hidup sendirian se orang janda dengan pekerjaan seadanya.
Perlu kita ketahui bersama bahwa: Dengan kejadian tersebut sangat merugikan bagi ibu Martini , yang saat ini sangat membutuhkan uluran tangan dari para dermawan & dari pemerintah, Agar ibu Martini bisa hidup dengan layak seperti masyarakat yang lainnya.
Terpisah, Ketika dikonfirmasi ibu Martini umur 56 tahun mengatakan bahwa memang benar rumah kecil kami telah roboh , Padahal saya sudah lama menempati posisi rumah yang posisinya seperti ini tidak pernah ada masalah, Namun ketika ada pembangunan jembatan rumah saya jadi roboh, Saya menduga bahwa itu diakibatkan dengan adanya galian parit aliran air yang melebar pada akhirnya mengakibatkan tanah menjadi longsor & pada akhirnya mengakibatkan kondisi rumah saya roboh.
Dengan kejadian tersebut saya selaku masyarakat yang susah menjadi tambah susah & sampai saat ini saya tidak pernah mendapatkan bantuan apapun, Akan tetapi dengan harapan penuh ingin dari pihak pemerintah daerah memberikan perhatian khusus kepada kami ungkap ibu Martini sambil wajah berseri-seri.
Sementara kepala desa, Ketika dikonfirmasi awak media melalui WhatsApp. 0853 6391 XXXX , menjawab singkat bahwa memang benar tanah yang digunakan untuk penimbunan adalah abu boeler yang dicampur dengan tanah Menjelaskan.(Tim )